Sabtu selalu jadi hari yang gw tunggu tunggu belakangan ini sejak gw ngampus dan ngekost. Karna dihari itu gw balik ke Bekasi dan oel sepuasnya. Ada juga hal lain yang membuat gw suka hari Sabtu. Itu karna gw pulang ke Bekasi selalu naik bis.
Apa istimewanya bis sih Mbar?
Kenapa? Walaupun mesti nunggu bis sampe stengah jam, tapi semua itu terbayar dengan hiburan yang gw dapat setelah duduk manis di bis. Kayak pengalaman gw kemaren, lagi lagi gw jatuh cinta sama pengamen. Yah tau lah bukan jatuh cinta dalam arti kayak cinta gw sama Lee Hom. Tapi gw sangat tergila gila sama kemampuan mereka.
Pengamen yang kemaren gw temui berdua. Yang satu megang biola, yang satu lagi megang gitar. Mulanya gw acuhin mereka. Kata gw, ah palingan ngamen biasa. Cuma modal properti doang kerenan dikit dari biasanya. Tapi begitu suara biola mengalun, sumpah gw langsung kayak kesurupan. Gak lama kemudian suara petikan gitar menyusul. Gw makin terhanyut. Dan begitu vokal dari gitaris berdendang . . .
"I started a joke, which started the whole world crying,
but I didn't see that the joke was on me, oh no..."
Rasanya gw pengen nangis. Rasanya gw langsung ketemu mami karna mami sering nyanyiin lagu itu. Dan efek suara yang lembut itu bikin semua rasa kesel gw gara gara nunggu bis yang kelewatan lambreta langsung ilang. Ditambah dengan gerimis kecil diluar makin bikin gw ngerasa rileks. Sooooooo romantic!
Gw merem dengan lebaynya sambil meresapi lirik lagu selanjutnya.
"... I started to cry, which started the whole world laughing,
oh, if I'd only seen that the joke was on me.
I looked at the skies, running my hands over my eyes,
and I fell out of bed, hurting my head from things that I'd said
Til I finally died, which started the whole world living,
oh, if I'd only seen that the joke was on me.
I looked at the skies, running my hands over my eyes,
and I fell out of bed, hurting my head from things that I'd said.
'Til I finally died, which started the whole world living,
oh, if I'd only seen that the joke was one me..."
Tapi mau gak mau tuh lagu mesti berhenti dan berganti lagu lain. Ya ampun gw bener bener suka dengan cara mereka nge-mix biola dan gitar. Sedikitpun gak ada nada yang meleset padahal seringkali bis berguncang. Pas ngasih uang ke pengamen itu, pengen rasanya gw bilang "Kalian keren banget!!!" tapi itu sepertinya adalah hal bodoh jadinya urung gw lakukan.
Gak cuma kali ini gw suka sama suatu lagu karna pengamen. Dulu waktu SMP gw sukaaaa banget pas seorang pengamen nyanyi
"Ini tanganku untuk kau genggam
Ini tubuhku untuk kau peluk
Ini bibirku untuk kau cium
Tapi tak bisa kau miliki aku..."
Mulanya gw gak tau ini lagu judulnya apa, penyanyinya siapa. Tapi secara kebetulan beberapa hari setelahnya gw denger I Radio, ada lagu ini diputerin. Taulah gw klo itu lagunya Dewa yang judulnya Elang
Kasus kedua setelah gw awal awal kuliah. Ada pengamen yang nyanyi lagunya Ebiet G Ade tapi seperti biasa gw gak tau judulnya. Sesampainya dirumah, langsung gw download semua lagi Ebiet dan gw dengerin satu persatu. Dapetlah gw lagu yang dinyanyiin pengamen itu. Judulnya Menjaring Matahari. Sangaaaattt mantaaapppp
Untunglah Allah maha adil. Walaupun kekurangan tapi Allah menganugrahkan talenta super duper keren ke mereka yang bisa dimaksimalin buat nyari uang. Semoga kelebihan yang udah Allah anugrahin ke orang orang beruntung di dunia ini gak dipake buat hal hal yang negatif. Kan sayang . . .
***PhiZzZ, lUBpH, n smIlEzZz***